Gambar Sampul PJOK · BAB 15 PENJELAJAHAN DI ALAM BEBAS
PJOK · BAB 15 PENJELAJAHAN DI ALAM BEBAS
JajaSuharjaeli

24/08/2021 13:53:49

SMP 9 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

175

Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX

KATA KUNCI

PETA KONSEP

15

PENJELAJAHAN

DI ALAM BEBAS

Penjelajahan

di Alam Bebas

Kegiatan penjelajahan

di alam bebas

Keterampilan

menggunakan alat navigasi

Perencanaan

penjelajahan

Perlengkapan

penjelajahan

Perencanaan

perbekalan

Packing

Peta

Kompas

Alam bebas, penjelajahan, perbekalan,

packing

, navigasi, peta, kompas

176

Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX

Penjelajahan merupakan kegiatan yang sangat menarik.

Alasannya, kegiatan ini dilakukan di luar kelas. Selain itu, lingkungan

alam yang segar dapat mengembalikan kepenatan setelah melakukan

aktivitas selama satu minggu.

Di sekolah, pelajaran ini sangat disenangi siswa. Selain sebagai

media pendidikan dalam mengenali lingkungan sekitar, kegiatan ini

pun dapat dijadikan sebagai rekreasi. Biasanya kegiatan ini dilakukan

pada akhir semester atau akhir tahun sehingga tidak mengganggu

kegiatan belajar mengajar di ruangan.

Penjelajahan adalah suatu perjalanan kaki yang diikuti dengan

permainan atau petualangan apabila perjalanan yang ditempuh

berjarak jauh. Contoh penjelajahan di alam bebas di antaranya

penjelajahan ke gunung, pantai, atau objek wisata lainnya. Banyak

hal bermanfaat yang dapat kita peroleh apabila melakukan kegiatan di

alam terbuka. Misalnya, lebih mendekatkan diri pada Tuhan, pencipta

alam semesta; mencintai keindahan panorama negeri sendiri, membina

kesehatan serta kebugaran fisik; serta manfaat-manfaat lainnya.

Untuk merencanakan suatu penjelajahan ke alam bebas diper

-

lukan persiapan dan penyusunan secara matang untuk menunjang

keselamatan, keamanan, dan kenyamanan selama mengikuti kegiatan

tersebut. Hal-hal yang perlu diketahui lebih lanjut, yaitu mengenai

perencanaan dan keterampilan penggunaan alat navigasi. Berikut ini

beberapa penjelasan mengenai hal tersebut.

Gambar 15.1 Penjelajahan di pegunungan

(Sumber: farm3.static.flickr.com/20/01/2009)

1.

Perencanaan penjelajahan

Tahun 1895,

A.F Mummery

seorang pendaki Inggris yang dijuluki

“bapak pendakian gunung modern” mengadakan pendakian gunung

A.

KEgIATAN PENJELAJAHAN DI ALAM BEBAS

177

Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX

dengan ketinggian lebih dari 8000 mdp (meter di atas permukaan

laut). Namun, pada ketinggian 6000 mdp, pendaki ini dinyatakan

hilang dan tidak ditemukan lagi.

Dari kejadian di atas, apa yang menyebabkan ia hilang? Takdir,

suatu kelalaian, atau perencanaan yang kurang matang? Untuk

menghindari hal tersebut tidak ada salahnya untuk merumuskan

suatu perencanaan yang matang. Perencanaan ini dilakukan jauh

hari sebelum mengadakan kegiatan. Hal tersebut bertujuan untuk

memprediksi hal-hal yang kurang atau tidak diinginkan. Misalnya

perlengkapan dan perbekalan, perizinan, bahkan keadaan cuaca

sekalipun.

Gambar 15.2 Penjelajahan di daerah pantai

(Sumber: www.sinarharapan.co.id/20/01/2009)

Perencanaan penjelajahan disusun bukan hanya untuk perjalanan

seperti ekspedisi. Perjalanan biasa pun harus direncanakan secara

matang. Perencanaan yang matang dapat meminimalkan berbagai

kemungkinan yang tidak diinginkan. Misalnya, kecelakaan yang

mengakibatkan korban jiwa. Selain itu, alam pun bergantung pada

sikap kita. Oleh karena itu, selama melakukan penjelajahan di alam

hendaknya bersikap ramah terhadap lingkungan sekitar dan mematuhi

etika perjalanan.

Latar belakang penyusunan perencanaan ialah adanya berbagai

bahaya dan kemungkinan yang tidak diharapkan selama melakukan

penjelajahan. Oleh karena itu, perlu diketahui berbagai bahaya yang

mengancam selama melakukan penjelajahan. Bahaya tersebut antara

lain sebagai berikut.

a.

Bahaya subjektif adalah bahaya yang disebabkan oleh subjek yang

melakukan penjelajahan. Misalnya, kekuranghati-hatian peserta

selama perjalanan atau tidak mematuhi etika dalam perjalanan,

keadaan tubuh yang lemah karena kelelahan selama perjalanan,

serta kurangnya pengetahuan dan pengalaman penjelajahan.

b.

Bahaya objektif adalah bahaya yang disebabkan oleh keadaan

lingkungan atau alam itu sendiri. Misalnya: petir, kabut, dan

udara yang memburuk secara tiba-tiba.

178

Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX

Pengetahuan mengenai bahaya subjektif atau objektif dapat

memudahkan peserta untuk menghindari kecelakaan. Apalagi jika

penanganannya dilakukan secara benar dan tepat maka harapan

selamat dan mempertahankan hidup pun semakin besar.

Setelah mengetahui berbagai bahaya yang mengancam, kita

harus mengetahui rumusan umum sebelum melakukan penjelajahan.

Rumusan tersebut yaitu 4W & 1H, artinya

Where, Who, Why, When,

dan

How

.

a.

Where

(di mana), menunjukkan tujuan perjalanan. Misalnya

penjelajahan ke daerah pantai, pegunungan, atau objek wisata

alam lainnya.

b.

Who

(siapa), dengan siapa kegiatan tersebut dilakukan, apakah

sendiri atau melibatkan kelompok. Misalnya, berdasarkan ke-

ahlian, pengalaman, dan minat peserta untuk bekerja sama dalam

tim.

c.

Why

(mengapa), pertanyaan tersebut berhubungan dengan alasan

diadakannya kegiatan penjelajahan. Misalnya hanya sekedar

rekreasi,

study tour

, atau penelitian.

d.

When

(kapan), pertanyaan tersebut berhubungan dengan waktu

pelaksanaan kegiatan. Waktu pelaksanaan meliputi kapan dan

berapa lama kegiatan dilakukan.

e.

How

(bagaimana), meliputi kondisi tempat, anggaran biaya,

cuaca, perizinan, persediaan air, pengaturan tugas, acara dari

penjelajahan, serta persiapan perlengkapan dan perbekalan.

2.

Perlengkapan penjelajahan

Penjelajahan bukanlah kegiatan alam bebas yang ringan, melain-

kan kegiatan yang memerlukan persiapan mental dan fisik yang

kuat. Untuk bertahan selama perjalanan, memerlukan peralatan dan

perbekalan yang cukup. Berikut ini dibahas tentang beberapa peralatan

dan perbekalan yang harus dipersiapkan sebelum penjelajahan.

a.

Perlengkapan dasar

Termasuk ke dalam perlengkapan dasar, yaitu perlengkapan

jalan, perlengkapan tidur, dan perlengkapan masak dan makan.

1)

Perlengkapan jalan

Secara umum, spesifikasi perlengkapan jalan yang harus dipersiap-

kan antara lain sebagai berikut.

a)

Tenda harus tebal, kuat, ringan, dan mudah didirikan.

b)

Sepatu untuk melakukan perjalanan harus sesuai dengan bentuk

dan ukuran kaki, kuat, melindungi telapak kaki sampai mata

kaki, lunak di bagian dalam dan keras di bagian depan, bentuk sol

dapat mencengkeram tanah, dan terdapat lubang ventilasi untuk

pernapasan kulit telapak kaki.

179

Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX

c)

Kaus kaki harus dapat menyerap keringat supaya melindungi

kaki dari gesekan, kulit kaki tetap dapat bernapas, dan kaki tetap

hangat meskipun di daerah yang dingin.

d)

Celana dan baju jalan harus melindungi tubuh, ringan, lembut,

kuat, tidak mengganggu pergerakan, terbuat dari bahan yang

menyerap keringat, dan mudah kering.

e)

Topi lapangan harus melindungi kepala dari kemungkinan

tertusuk duri, hujan, terbuat dari bahan yang kuat, dan tidak

mudah robek.

f)

Sarung lapangan sebaiknya terbuat dari kulit, ukurannya sesuai

dengan tangan, tidak kaku, dan tidak menghalangi gerakan

tangan.

g)

Ikat pinggang harus terbuat dari bahan yang kuat dan dapat

digunakan untuk meletakkan alat-alat yang cepat dijangkau,

seperti pisau pinggang, tempat minum, dan alat-alat P3K.

h)

Ransel harus ringan, kuat, nyaman dipakai, praktis, dan sesuai

dengan ukuran tubuh.

i)

Peralatan navigasi berfungsi untuk membantu menunjukkan

arah selama perjalanan.

j)

Lampu senter.

k)

Peluit.

l)

Pisau dan golok.

Gambar 15.3 Salah satu perlengkapan dasar penjelajahan

(Sumber: www.fuorivia.com tenda/20/01/2009)

2)

Perlengkapan tidur

Beberapa perlengkapan tidur yang harus dipersiapkan dalam

kegiatan penjelajahan di alam bebas antara lain sebagai berikut.

a)

Pakaian tidur.

b)

Kaus kaki untuk tidur.

c)

Sleeping bag.

d)

Matras/

sleeping mat.

e)

Ponco.

180

Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX

Gambar 15.4 Salah satu perlengkapan tidur

(Sumber: www.campist.com/16/01/2009)

3)

Perlengkapan masak dan makan

Beberapa perlengkapan masak dan makan yang harus dipersiap-

kan dalam kegiatan penjelajahan di alam bebas antara lain sebagai

berikut.

a) Alat-alat makan.

b) Alat-alat masak (lilin, spiritus, dan

trangia

).

c)

Tempat air.

Gambar 15.5 perlengkapan masak dan makan

(Sumber: www.click4tents.co.uk/16/01/2009)

b.

Perlengkapan khusus

1)

Penjelajahan yang bertujuan untuk melakukan penelitian harus

dilengkapi dengan peralatan-peralatan penelitian.

2) Kamera dapat digunakan untuk mengambil gambar-gambar di

alam yang indah sebagai dokumentasi.

181

Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX

Gambar 15.6 Kamera

(Sumber: www.dcresource.com/16/01/2009)

c.

Perlengkapan tambahan

Perlengkapan tambahan dapat diikutsertakan atau tidak. Hal

tersebut disesuaikan dengan berapa besar kebutuhan akan barang

tersebut. Jika tidak terlalu diperlukan, perlengkapan tersebut lebih

baik tidak dibawa. Contoh perlengkapan tambahan yaitu semir dan

syal.

3.

Perencanaan perbekalan

Perbekalan merupakan hal penting yang harus dibawa selama

kegiatan penjelajahan. Alasannya, perbekalan yang dibawa dapat

membantu mempertahankan hidup selama perjalanan. Perbekalan

yang dimaksud berhubungan dengan makanan dan minuman. Beberapa

hal yang harus diperhatikan mengenai perencanaan perbekalan

sebagai berikut.

a.

Lamanya perjalanan.

b.

Kegiatan yang dilakukan selama perjalanan.

c.

Keadaan medan yang dihadapi.

Sehubungan dengan keadaan tersebut, perbekalan yang dibawa

harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.

a.

Cukup mengandung kalori.

b.

Mengandung komposisi gizi yang dibutuhkan tubuh.

c.

Terlindung dari kerusakan, tahan lama, dan mudah mengolah

-

nya.

d.

Ringan, mudah didapat, dan murah.

182

Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX

Gambar 15.7

Makanan dan minuman siap saji

(Sumber: media2.dropshots.com/16/01/2009)

4.

Packing

Packing

adalah menyusun perlengkapan ke dalam ransel.

Kenyamanan pemakaian ransel selama perjalanan tidak hanya

bergantung pada desain ransel, tetapi juga cara menyusun barang ke

dalam ransel. Oleh karena itu, penyusunan barang ke dalam ransel

harus dilakukan secara benar dan tepat. Berikut ini cara melakukan

packing

.

a. Letakkan barang-barang yang berat setinggi dan sedekat mungkin

dengan badan. Adapun barang-barang yang lebih ringan diletakkan

di bagian bawah.

b. Letakkan barang-barang yang sering digunakan di bagian atas

atau di kantung-kantung luar ransel.

c. Kelompokkan barang-barang dan masukkan ke dalam kantung

plastik yang tahan air, terutama perlengkapan tidur serta buku-

buku.

Gambar 15.8 Packing

(Sumber: lh6.ggpht.com/16/01/2009)

183

Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX

B.

KETErAMPILAN MEMBACA

PETA

DAN KOMPAS

Pengayaan Informatif

Dinding panjat diperkenalkan di Indonesia oleh empat atlet

pemanjat Prancis. Mereka diundang atas kerja sama Kantor

Menpora dengan Kedubes Prancis di Jakarta. Mereka juga sempat

memberikan ilmu melalui kursus singkat kepada pemanjat-

pemanjat Indonesia. Saat itu, bersamaan dengan lahirnya

Federasi Panjat Gunung dan Tebing Indonesia. Organisasi

tersebut diketuai oleh

Harry Suliztiarto

. Saat itu pula kali pertama

kali disusun serangkaian kejuaraan untuk memperebutkan

Piala Dunia Panjat Dinding yang diawasi langsung oleh badan

internasional yang menaungi federasi-federasi panjat tebing dan

pendaki gunung (UIAA).

Peta dan kompas merupakan alat yang sangat penting. Kedua alat

ini disebut sebagai peralatan navigasi darat. Lalu, apa yang dimaksud

dengan navigasi? Navigasi adalah suatu ilmu yang dapat menentukan

posisi dan arah yang akan dituju.

Alat ini harus dibawa setiap akan melakukan penjelajahan.

Kedua alat ini sangat membantu dalam menunjukkan arah, terutama

jika tersesat di dalam hutan. Oleh karena itu, setiap peserta harus

mengetahui dasar-dasar dalam membaca peta dan kompas.

1.

Dasar-dasar peta

Peta adalah gambaran dari sebagian atau seluruh permukaan

bumi yang diperkecil dan diproyeksikan dalam bidang datar

dengan perbandingan tertentu. Dalam kegiatan penjelajahan dan

pendakian gunung, biasanya digunakan peta topografi. Kandungan

peta ini sangat lengkap, antara lain meliputi relief permukaan bumi,

hutan, pemukiman penduduk, sungai, jalan, dan lain-lain. Selain

itu, keistimewaan peta ini karena memiliki skala yang sangat besar,

sehingga hanya dapat menggambarkan wilayah yang kecil saja.

Ukuran peta topografi sebagai berikut.

• Skala 1 : 50.000

• Skala 1 : 25.000

• Skala 1 : 5.000 (dipakai untuk peta topografi wilayah kota)

184

Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX

Gambar 15.9 Peta topografi provinsi Kalimantan Tengah

(Sumber: www.deptan.go.id/16/01/2009)

a.

Bagian-bagian sebuah peta

Peta topografi memiliki bagian-bagian sebagai berikut.

1)

Judul peta

Judul peta merupakan lokasi yang dimaksud dari peta tersebut.

Judul peta biasanya terletak pada bagian tengah atas dari peta.

Namun, pada peta baru yang dibuat oleh Bakosurtanal memiliki judul

peta yang terletak pada bagian kanan peta.

2)

Keterangan pembuatan peta

Peta topografi selalu mencantumkan data tahun pembuatan

peta. Hal ini sangat diperlukan untuk mengukur besarnya sudut

variasi magnetis. Kutub magnetis bumi selalu mengalami pergeseran

setiap tahunnya. Hal tersebut disebabkan rotasi bumi sehingga dapat

memengaruhi perhitungan dan penggunaan peta dan kompas.

3)

Nama pembuat peta

Lembaga atau instansi yang membuat peta tersebut harus selalu

dicantumkan dalam peta topografi.

4)

Nomor peta

Nomor peta sangat berguna untuk mencari peta yang diperlukan.

5)

Skala peta

Skala peta atau kendar adalah perbandingan jarak antara dua

titik pada bidang datar pada peta terhadap jarak yang sebenarnya.

185

Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX

6)

Tanda peta

Tanda peta atau legenda peta adalah simbol khusus yang dapat

menyatakan sesuatu pada medan yang sebenarnya. Simbol-simbol

tersebut digambarkan dengan tanda-tanda tertentu. Tanda-tanda

medan ini juga memiliki bentuk dan warna yang berbeda.

7)

Garis ketinggian (kontur)

Garis ketinggian adalah garis yang tidak teratur, yang

menunjukkan perbatasan bidang dari kedudukan suatu titik dengan

ketinggian sama terhadap bidang yang menjadi pedoman.

b.

Penentuan titik atau tempat pada peta

Seorang pendaki harus mengetahui posisinya selama melakukan

perjalanan. Hal tersebut untuk menghindari salah arah sehingga

tersesat di dalam hutan. Oleh karena itu, seorang pendaki harus

mengetahui cara-cara menentukan keberadaannya. Terdapat dua

cara untuk menentukan titik atau tempat di dalam peta, yaitu cara

koordinat geografi dan cara koordinat peta.

1) Cara koordinat geografi

Koordinat geografi adalah suatu sistem untuk menentukan

kedudukan suatu titik atau tempat di permukaan bumi (dalam bidang

lengkung). Sistem ini dinyatakan dalam derajat dengan

meridian

Greenwich

sebagai lintang 0° dan alat yang biasa digunakan ialah GPS

(

Global Positioning System

).

Gambar 15.10 GPS

(Sumber: www.ubergizmo.com/25/06/2009)

2)

Cara koordinat peta

Sistem ini digunakan untuk menentukan kedudukan suatu titik

atau tempat pada peta. Lembar peta dibagi atas garis-garis koordinat,

yaitu garis mendatar dan garis tegak.

186

Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX

c.

Perhitungan dan pengukuran jarak

Pengetahuan tentang skala dapat membantu untuk mengukur

jarak sebenarnya. Terdapat dua cara pengukuran, yaitu menggunakan

penggaris dan kurvimeter atau benang.

1)

Penggaris dapat dipergunakan untuk melakukan pengukuran

pada garis lurus dan mendatar. Caranya, panjang garis diukur

dengan menggunakan penggaris, kemudian dikalikan dengan

skala. Adapun rumusnya sebagai berikut.

Pg × Sk = P

Keterangan:

Pg = Panjang garis jarak yang diukur dengan penggaris

Sk = Skala peta

P = Panjang jarak sebenarnya

2)

Kurvimeter atau benang dapat digunakan untuk menghitung jarak

dengan garis yang berbelok-belok. Cara menggunakan kurvimeter

yaitu dengan mengikuti garis yang berbelok-belok tersebut dengan

roda kecil kurvimeter, kemudian lihat hasilnya sesuai skala peta

pada tabel di kurvimeter tersebut.

Gambar 15.11 Kurvimeter

(Sumber: www.tcocd.de/16/01/2009)

Adapun cara menggunakan benang, yaitu dengan meletakkan

benang yang mengikuti alur dari garis yang berbelok-belok yang akan

diukur tersebut. Posisi pada setiap belokan harus tepat. Kemudian

panjang jarak tersebut dihitung dengan penggaris lurus. Hasilnya

dikalikan dengan skala sehingga jarak sebenarnya dapat diketahui.

187

Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX

2.

Dasar-dasar kompas

Kompas adalah alat navigasi darat yang berfungsi sebagai alat

penunjuk arah. Kompas memiliki jarum yang berfungsi sebagai

penunjuk arah mata angin. Arah yang ditunjukkan jarum jam

disebut sebagai arah medan magnet bumi, bukan arah kutub. Dalam

pendakian gunung terdapat dua jenis kompas yang biasa digunakan,

yaitu kompas bidik atau kompas prisma dan kompas

protractor

.

a.

Bagian-bagian kompas

Untuk dapat menggunakan kompas, terlebih dahulu harus

mengetahui bagian-bagian kompas itu sendiri. Berikut ini akan

diuraikan beberapa bagian kompas.

Gambar 15.12 Kompas bidik/prisma

1)

Jarum kompas/jarum magnet

Jarum kompas merupakan bagian yang amat penting. Jarum

kompas terbuat dari magnet. Selain itu, supaya dapat dilihat di

kegelapan malam, jarum kompas juga dilapisi dengan fosfor. Pemberian

cairan antistatik pada jarum kompas merupakan cara pemeliharaan

agar tidak berkarat

2)

Piringan derajat

Kompas memiliki lingkaran yang terdiri atas garis-garis. Garis-

garis tersebut dikenal sebagai garis pembagi skala derajat.

3)

Skala piringan derajat

Pada umumnya skala piringan derajat menggunakan skala

standar seperti sudut lingkaran, yaitu 360°.

4)

Rumah kompas

Rumah kompas biasanya diberi cairan untuk menghindari

terjadinya karat. Selain itu, cairan ini juga dapat melindungi kompas

terutama pada suhu antara

-

4°C sampai 50°C.

188

Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX

rANgKUMAN

5)

Kawat bidik

Dipergunakan dengan cara membidik titik tertentu yang ada di

lapangan (medan) dan disesuaikan kedudukannya dengan keadaan

pada peta

b.

Cara menggunakan kompas

Penggunaan kompas harus dilakukan dengan hati-hati. Terdapat

hal-hal yang perlu diperhatikan saat menggunakan kompas supaya

ketepatannya terjamin. Adapun hal-hal yang dimaksud sebagai

berikut.

1)

Hindari dari kawat listrik dan listrik bertegangan tinggi.

2)

Hindari dari kawat telegraf.

3) Hindari dari gangguan benda-benda yang mengandung medan

magnet.

4)

Usahakan kompas dalam posisi horizontal sesuai dengan arah

garis medan magnet bumi.

5)

Saat membaca sudut kompas, jarum kompas dalam keadaan tidak

bergerak.

Berikut akan dijelaskan cara menggunakan kompas bidik.

1)

Buka tutup kompas sehingga membentuk sudut tegak lurus.

2)

Tarik cincin kompas dengan menggunakan jempol ke bawah.

3) Letakkan kompas sejajar dengan mata.

4)

Buatlah patok/tanda. Objek yang diamati sebaiknya tidak

terhalang oleh benda lain.

5)

Arahkan perjalanan menuju titik yang menjadi patokan.

6)

Setelah sampai di lokasi yang dituju, buatlah kembali patok yang

akan dituju.

Gambar 15.13 Cara menggunakan kompas bidik/prisma

189

Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX

Aktivitas

rANgKUMAN

Pengayaan Aplikatif

Saat melakukan penjelajahan, terkadang cuaca tidak mendu

-

kung. Hal yang harus dilakukan ketika perjalanan terhambat

oleh kondisi alam, misalnya badai ialah dengan STOP. STOP

kepanjangan dari

Stop-Thinking-Observe-Planning

, artinya pen

-

jelajahan harus dihentikan, berpikir tenang, mengamati keadaan,

dan membuat rencana.

Melakukan perencanaan dan mempraktikkan kegiatan

penjelajahan dengan baik dan benar

Tujuan:

• Meningkatkan pengetahuan mengenai perencanaan kegiatan

penjelajahan.

• Mempraktikkan kegiatan penjelajahan dengan perencanaan

yang matang.

• Melatih keterampilan dalam menggunakan beberapa alat

navigasi darat.

Peralatan dan fasilitas:

Peta.

Kompas.

Perlengkapan penjelajahan.

Pelaksanaan:

1.

Buatlah kelompok kecil yang terdiri atas 5

-

10 orang.

2.

Buatlah perencanaan yang matang untuk mempersiapkan

kegiatan penjelajahan.

3. Mintalah bimbingan gurumu untuk kelancaran kegiatan

penjelajahan.

1. Perencanaan penjelajahan dilakukan jauh hari sebelum meng-

adakan kegiatan. Hal ini bertujuan untuk memprediksi hal-hal

yang kurang atau hal-hal yang tidak diinginkan.

2.

Bahaya yang mengancam saat melakukan penjelajahan, terdiri

atas bahaya subjektif yaitu bahaya yang disebabkan oleh subjek

yang melakukan penjelajahan; dan bahaya objektif yaitu bahaya

yang disebabkan oleh keadaan lingkungan atau alam itu sendiri.

190

Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX

3. Rumusan umum sebelum melakukan penjelajahan. yaitu 4W &

1H, artinya

Where, Who, Why, When,

dan

How

.

4.

Perlengkapan yang harus disediakan sebelum melakukan

penjelajahan, antara lain perlengkapan dasar, perlengkapan

khusus, dan perlengkapan tambahan jika diperlukan.

5.

Beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai perencanaan

perbekalan, yaitu lamanya perjalanan, kegiatan yang dilakukan

selama perjalanan, dan keadaan medan yang akan dihadapi.

6.

Cara melakukan

packing

, dengan meletakkan barang-barang yang

berat setinggi dan sedekat mungkin dengan badan, sedangkan

barang-barang yang lebih ringan diletakkan di bagian bawah.

Letakkan barang-barang yang sering digunakan di bagian atas

atau di kantung-kantung luar ransel. Kelompokkan barang-barang

dan masukkan ke dalam kantung plastik yang tahan air, terutama

perlengkapan tidur serta buku-buku.

7.

Navigasi adalah suatu ilmu yang dapat menentukan posisi dan

arah yang akan dituju.

8.

Peta adalah gambaran dari sebagian atau seluruh permukaan

bumi yang diperkecil dan diproyeksikan dalam bidang datar

dengan perbandingan tertentu.

9. Kompas adalah alat navigasi darat yang berfungsi sebagai pe-

nunjuk arah.

I.

Pilihan ganda

Berilah tanda silang (x) pada jawaban yang tepat!

1.

Berikut ini yang termasuk bahaya yang disebabkan oleh pelaku

penjelajahan adalah ....

a.

petir

c.

kondisi tubuh yang lelah

b.

udara buruk

d.

kabut

2.

Sepatu yang baik untuk melakukan penjelajahan adalah ....

a.

ukuran lebih besar daripada ukuran kaki

b.

melindungi telapak kaki sampai mata kaki

c.

keras di bagian dalam dan lunak di bagian depan

d.

bentuk sol datar

3. Yang termasuk perlengkapan khusus dalam kegiatan penjelajahan

adalah ....

a.

ransel

c.

semir

b.

kamera

d.

tenda

SOAL-SOAL LATIHAN

191

Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX

4.

Persyaratan perbekalan yang dibawa dalam kegiatan penjelajahan

adalah ....

a.

cukup mengandung kalori

b.

mengandung karbohidrat

c.

memerlukan pengolahan yang lama

d.

berat, mudah didapat, dan mahal

5.

Cara melakukan

packing

yang baik adalah ....

a. barang-barang yang lebih ringan diletakkan di bagian atas

b. barang-barang yang sering digunakan di bagian bawah

c. mengelompokkan barang-barang dan masukkan ke dalam

ransel

d. meletakkan barang-barang yang berat setinggi dan sedekat

mungkin dengan badan

6.

Ilmu yang dapat menentukan posisi dan arah yang akan dituju,

disebut ....

a. gravitasi

c. geografi

b.

navigasi

d.

geologi

7. Berikut ini merupakan ukuran peta topografi,

kecuali

....

a.

skala 1 : 50.000

c.

skala 1 : 10.000

b.

skala 1 : 25.000

d.

skala 1 : 5.000

8.

Bagian peta yang menunjukkan data tahun pembuatan peta

adalah ....

a.

judul peta

b.

nama pembuat peta

c.

nomor peta

d.

keterangan pembuatan peta

9.

Arah yang ditunjukkan jarum jam disebut sebagai ....

a.

arah mata angin

c.

medan magnet bumi

b.

kutub utara

d.

kutub selatan

10.

Berikut ini hal yang harus diperhatikan saat menggunakan

kompas adalah ....

a.

hindari dari kawat listrik dan listrik bertegangan tinggi

b.

dekatkan dengan kawat telegraf

c. dekatkan dengan benda-benda yang mengandung medan

magnet

d.

usahakan kompas dalam posisi vertikal

192

Pendidikan Jasmani untuk Kelas IX

II.

Uraian

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!

1.

Mengapa perencanaan dalam suatu penjelajahan sangat penting?

2.

Jelaskan cara melakukan

packing

yang baik!

3. Apa fungsi peralatan navigasi selama melakukan penjelajahan?

4.

Bagaimana cara mengukur jarak pada peta?

5.

Jelaskan cara menggunakan kompas!

III.

Penilaian apektif

Aspek yang Diharapkan

Cek

Nilai-nilai yang harus dikembang-

kan

disiplin

tanggung jawab

kerja sama

toleransi

Jumlah

Jumlah nilai maksimal: 4

IV.

Penilaian Psikomotorik

No

Aspek yang Dinilai

Kualitas Kegiatan

1

2

3

4

1.

Lakukan analisis pembacaan terhadap

suatu peta

penentuan titik atau tempat pada

peta

perhitungan dan pengukuran jarak

2.

Lakukan keterampilan cara mengguna-

kan kompas

Jumlah

Jumlah nilai maksimal: 12

Kamu pasti senang mempelajari bab ini. Apakah ada yang

tidak kamu mengerti? Jika terdapat bahasan yang tidak dimengerti,

tanyakan kepada gurumu untuk mendapatkan penjelasan.

Setelah kamu memahami uraian bab ini, lanjutkan dengan materi

berikutnya. Pelajari bab selanjutnya dengan baik.

rEFLEKSI